Minggu, 24 Juli 2011

Maafkan Saja

Bismilahirahmanirahiim.....

Acapkali diri terlupa bahwa setiap orang yang telah menambah nilai arti kehidupan akan berakhir. Mereka akan pergi meninggalkan. Atau diri jua akan berjauhan meninggalkan mereka.

Hidup terus berlalu, dengan menemui berbagai ragam manusia yang mungkin pernah menyakitkan hati, mungkin juga menggembirakannya. Semua itu mengajarkan arti sebuah kehidupan. Adakah diri berterima kasih kepada mereka?? Yang pernah menambah asam garam dalam resep kehidupan ini...??

Manusia tidak pernah terlepas dari berbuat kesilapan. Setiap orang mengakui ketidak sempurnaan dirinya. Bahkan manusia banyak belajar melalui kesilapan, baik diri sendiri yg membuat kesilapan itu ataupun orang yang lain.

Adakalanya terasa sakit hati atas perbuatan seseorang. Mungkin sakitnya hati itu tidak dirasai oleh orang yang menyakiti. Mungkin juga dia disakiti. Namun diri terkadang terlupa bahwa dia mungkin pernah mengajar arti kehidupan lebih banyak daripada apa yang dia sakitkan pada hati kita. Mengapa terlalu keras hati sehingga terlalu mahal harga kemaafan...??

Mengapakah seseorang itu merumitkan lagi masalah dengan tidak memaafkan?? Sedangkan lebih mudah menghabiskan cerita yg rumit itu dengan memaafkan...??

Dengan tidak memaafkan sebenarnya telah membayar harga yang lebih mahal, yaitu dengan mendendam sakit hati, berpisah, dan dendam hanya karena enggan memaafkan.

Rasulullah saw. Telah menjadi orang yang berjaya karena dirinya yang sangat pemaaf. Baginda dibenci, Baginda dicaci, didengki, namun karena memahami semua itu adalah hakikat manusiawi, Baginda memaafkan.

Esok bakal akan diuji dengan berbagai lagi ragam manusia. Tetapi akan tentram jika memaafkan mereka. Usah merumitkan lagi cerita jika penyelesaiannya hanya dengan membayar sebuah kemaafan. Maafkan saja. Kembali bersaudara. Mengapa menggadaikan persaudaraan itu lantaran angkara perkara yang kecil, tetapi dibesar-besarkan...??

Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi saw. Rasulullah bersabda: Musa bin Imran bertanya: "Hai Tuhanku, siapakah hamba'Mu yang paling mulia di sisi'Mu??" Firman'Nya: "Siapa yang mengutamakan kemaafan sedangkan dia mampu untuk membalas kejahatan orang lain."


Sahabatku..... Didiklah diri menjadi hamba-hamba'Nya yang selalu bisa memaafkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar